PAKUAN RATU – Banjir yang sebelumnya terjadi akibat luapan air Sungai Way Kanan, sepertinya membawa berkah bagi warga Kampung Gunung Waras, Kecamatan Pakuan Ratu.
Bagaimana tidak, banjir yang telah surut tersebut mengakibatkan ikan naik berbondong-bondong ke aliran dataran tinggi. Biasanya, kejadian itu disebut Ikan Kemudik. Fenomena ini terjadi setiap tahun setelah air banjir telah menjadi surut.
Belum ada penelitian atau penjelasan secara ilmiah terkait fenomena ini, tapi masyarakat setempat beranggapan bahwa kejadian ini terjadi akibat ikan yang berada di muara-muara keluar karena banjir dan setelah banjir usai mereka berbondong-bondong melawan arus sungai.
“Ibarat orang merantau di Jakarta, setelah dekat lebaran orang pada pulang mudik, sama dengan ikan-ikan ini makanya disebut ikan kemudik” kata Dody Setiawan(17) kepada media-baru.com, Minggu (5/4/2020)
Remaja yang masih duduk di bangku SMA ini juga mengaku, terjadinya ikan kemudik menjadi perhatian warga masyarakat Kampung Gunung Waras untuk melakukan kegiatan nangguk, yang menjadi kebiasaan tiap tahun.
Untuk diketahui, Nangguk adalah istilah yang disebut masyarakat setempat untuk mencari ikan dengan menggunakan alat tradisional.
“ya, orang sini rata-rata nangguk kalau lagi musim begini” kata Dody sembari mendayungkan tangguknya.
Kegiatan ini sebatas menyalurkan hobi dan bersukacita atas rizki yang Tuhan berikan kepada umatnya .”nah, kalau ini saya nyari cuma untuk lauk makan sehari-hari, tidak untuk sampai jualan,” kata Dia sambil tertawa.
Ikan di sungai Way Kanan ini sebetulnya akan banyak dan tidak sulit untuk menjadi mata pencaharian masyarakat kalau saja aturan terhadap orang yang merusak habitat ikan dapat benar-benar di tegakkan.
“kalau saja yang nyentrumin dan meracuni ikan di sungai atau dimuara ditangkap dan dipenjara sesuai aturan pasti masyarakat yang tinggal di pinggiran sungai akan sejahtera” tutup Dodi. (Red)
