Lampung Selatan – RAJABASANEWS.COM -anggaran penyertaan modal Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tunas Mekar, Desa sukaraja kecamatan rajabasa kabupaten lampung selatan (Lamsel) yang bersumber dari anggaran Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2019 disinyalir tidak berjalan alias mandek, hal ini ditenggarai oleh buruknya kinerja pemerintahan desa setempat.
Hal itu berdampak pada warga masyarakat yang seharusnya dapat menerima manfaat dari badan usaha tersebut baik di sektor pertanian maupun simpan pinjam usaha mikro dan kecil menengah, namuni fakta berkata lain,
secara teknis dana bantuan penyertaan modal BUMDes Tunas Mekar desa sukaraja yang bersumber dari Dana Desa (DD) Tahun 2019 tersebut sudah terealisasi dengan penuh namun hal tersebut terlihat tidak berjalan semestinya.
Bumdes Tunas Mekar desa sukaraja yang bergerak dalam bidang mikro kecil yakni membuka usaha dalam jenis penjualan alat tulis kantor (ATK) pembayaran listrik, pencairan pkh dan persewaan alat Cor (Mesin molen) namun sejauh ini terlihat Bumdes desa setempat sering kali tertutup seolah tidak berpenghuni alias tidak berjalan dengan semestinya.
Seperti tidak ada keseriusan dalam menjalankan hal tersebut serta tidak adanya keteransparanan terkait dana BUMDes oleh pihak Aparat Desa membuat masyarakat desa setempat bertanya.
“Sering bener Bumdes itu tutup, seminggu kadang buka kadang gak, itu gak jelas anggaran nya berapa dan liat mesin di depan toko itu seperti tidak terawat, hujan panas nangkring di depan situ saja,” jelas masyarakat yang enggan di sebutkan namanya.
Setelah mendapatkan keluhan dari masyarakat beberapa media online mencoba untuk mencari informasi terkait tidak berjalannya Bumdes Tunas Mekar desa sukaraja kecamatan rajabasa tersebut.
Dahlia, selaku ketua Bumdes Tunas Mekar Desa sukaraja dalam sambungan telepon menjelaskan bahwasanya dirinya saat ini sudah tidak lagi menjabat sebagai ketua, pasalnya beberapa hari lalu pihak pemerintah desa (pemdes) sukaraja telah membubarkan kepengurusan Bumdes dan sedang mencari atau sedang menjaring anggota baru.
“Kemarin itu mas kami baru rapat pembubaran bumdes, karena sekarang hanya saya sendiri yang mengurusnya, jadi saat ini dari hasil rapat tersebut bumdes desa sukaraja sudah resmi di bubarkan,” ucap Dahlia pada Jum’at (22/01/2021)
Kendati demikian pihak media mencoba untuk menghubungi kepala desa setempat melalui via whatsapp.
“Ass. Izin pak kades.
Itu BUMDES desa kenapa ya kok jarang buka.?? Mengapa?”
namun sangat di sayangkan, pesan dari media ini guna komfirmasi belum ada jawaban, pesan whatsapp tersebut hanya di baca saja,hingga berita ini di terbitkan (Red)