JAKARTA -(RAJABASANEWS.COM) — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) tetap optimis dengan laju bisnis perseroan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang berdampak signifikan di setiap lini industri di Tanah Air, termasuk transportasi penyeberangan dan pelabuhan. Terbukti, pada triwulan III-2021 ASDP mencatatkan performa keuangan yang positif, utamanya dikontribusikan kendaraan dan barang yang mengalami kenaikan bila dibandingkan tahun 2020 atau tahun pertama pandemi melanda Indonesia.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin menyampaikan bahwa berdasarkan laporan kinerja triwulan III-2021, ASDP berhasil membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp 2,5 triliun atau naik 11,31 persen dari realisasi periode tahun lalu sebesar Rp 2,3 triliun.
Selanjutnya, untuk laba bersih konsolidasi triwulan III-2021, ASDP berhasil membukukan laba sebesar Rp 212,09 miliar atau naik 4.188,7 persen dibandingkan realisasi periode sama tahun lalu yang minus Rp 5,2 miliar.
“Pencapaian ini tentu buah kerja keras seluruh manajemen ASDP di pusat dan cabang. Kami terus berupaya untuk menjaga stabilitas bisnis di masa Covid-19 ini dengan melakukan efisiensi dan memprioritaskan program yang mendatangkan profit sehingga pencapaian laba ASDP pada triwulan III ini sudah hampir menyamai kondisi sebelum Covid-19. Kami optimis, perlahan namun pasti laju bisnis akan kembali pada kondisi normal,” tutur Shelvy.
Pergeseran Tren
Berdasarkan data produksi penyeberangan triwulan III-2021 mencatat ASDP telah melayani sebanyak 2,75 juta penumpang atau turun 7 persen dari realisasi periode sama tahun 2020 sebanyak 2,95 juta penumpang.
“Ada pergeseran tren dari pejalan kaki dan pengguna sepeda motor ke mobil pribadi sehingga trafik kendaraan roda empat mengalami peningkatan,” ungkap Shelvy.
Peningkatan tren kendaraan roda empat/lebih mencapai 1,89 juta unit atau naik 25 persen bila dibandingkan realisasi periode sama tahun 2020 saat awal pandemi Covid-19 sebanyak 1,51 juta unit. Dan untuk barang, ASDP berhasil mengangkut hingga 778.579 ribu ton atau naik 12 persen dari realisasi periode sama tahun 2020 sebanyak 694.705 ribu ton.
Diungkapkan, angkutan barang yang menjadi kekuatan sektor logistik ini menjadi penopang produksi penyeberangan ASDP selama pandemi Covid-19 dan mematuhi arahan Presiden RI Joko Widodo bahwa distribusi logistik dan kebutuhan pokok tak boleh terhambat di tengah pandemi sehingga layanan penyeberangan bagi sektor logistik harus terlayani dengan baik. “Kami pastikan layanan terhadap angkutan logistik tetap beroperasi normal. ASDP melayani secara penuh truk barang utamanya yang membawa barang kebutuhan pokok demi menjaga pasokan di daerah tetap stabil,” ujarnya.
Shelvy menambahkan, penurunan produksi penumpang pada triwulan III ini salah satunya dipicu sebagian masyarakat patuh pada aturan Pemerintah yang masih membatasi pergerakan masyarakat termasuk perjalanan dengan kapal ferry mengingat kondisi pandemi yang belum normal.
Tercatat, penurunan trafik terjadi pada kendaraan roda dua & tiga sebanyak 1,50 juta unit yang turun 24 persen bila dibandingkan realisasi periode sama tahun 2020 sebanyak 1,96 juta unit. Penurunan trafik kendaraan roda 2 dan 3, salah satunya dipicu tren masyarakat yang bergeser menggunakan kendaraan roda empat saat melakukan perjalanan dengan moda penyeberangan. Apalagi, saat ini telah tersambung akses tol baik Trans Sumatera dan Trans Jawa sehingga masyarakat dapat mengakses perjalanan darat dengan relatif cepat dan lancar.
Untuk tahun 2021 ini, ASDP menargetkan dapat meraih total pendapatan sebesar Rp 3,8 triliun dengan capaian laba bersih sebesar Rp 111,24 miliar. Adapun produksi penyeberangan pada tahun ini, ASDP membidik target penumpang yang dilayani sebanyak 5,9 juta orang, kendaraan roda 2 & 3 sebanyak 3,3 juta unit, kendaraan roda 4 sebanyak 2,9 juta unit, dan total barang yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton.
Peningkatan Layanan Berkelanjutan
Salah satu komitmen, ASDP terus mengakselerasi digitalisasi penyeberangan melalui layanan online ticketing Ferizy yang telah berlaku di 4 pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang dan Gilimanuk, serta penerapan metode pembayaran non tunai (cashless) dengan kartu uang elektronik, virtual account dan dompet elektronik yang penerapannya di lebih dari 25 pelabuhan ASDP telah mencapai 100 persen.
Sejak pandemi tahun lalu, ASDP mengimbau pengguna jasa agar mempersiapkan perjalanannya, dengan melakukan pembelian tiket online secara mandiri via Ferizy, terutama di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk. Kini beli tiket via online semakin mudah, beli sendiri melalui ponsel mulai dari H-60 hingga maksimal 2 jam sebelum jadwal masuk pelabuhan. Pengguna jasa tidak perlu antre lagi di pelabuhan, cukup _scan barcode_ yang didapat saat beli _online_, lalu akan mendapatkan _Boarding Pass_ untuk naik ke kapal. Pembelian tiket secara online ini turut mendukung kebijakan Pemerintah di masa pandemi Covid-19 untuk menjaga jarak (physical distancing) demi meminimalisir interaksi dengan petugas loket.
Jila dilihat berdasarkan data produksi sejak 1 Mei 2020 hingga saat ini, tercatat bahwa Ferizy telah melayani 1,14 juta pejalan kaki dan 7,88 juta kendaraan di 4 pelabuhan utama. Jika dibandingkan dengan produksi periode Mei – Desember 2020, didapati bahwa produksi di Tahun 2021 mengalami pertumbuhan sebesar 29% atau sejumlah 1,15 juta pengguna jasa.
ASDP terus berupaya melakukan perbaikan dan peningkatan layanan yang dilakukan secara berkelanjutan (continuous improvement) demi mengimbangi dinamika bisnis dan perubahan tuntutan pengguna jasa penyeberangan dan pelabuhan di tengah kondisi pandemi Covid-19 ini. “Kami tetap memastikan penerapan protokol kesehatan di pelabuhan dan kapal juga ditingkatkan dan dilaksanakan secara ketat sesuai prosedur yang berlaku. Keselamatan, kesehatan dan kenyamanan seluruh pengguna jasa maupun petugas ASDP menjadi prioritas utama kami,” kata Shelvy menandaskan.(Hms/Red)
CORPORATE SECRETARY PT ASDP INDONESIA FERRY (PERSERO)