SDN 01 Kota Guring Kecamatan Rajabasa Gelar Pesantren Kilat di Bulan Suci Ramadhan 1443 H

Lampung Selatan PENDIDIKAN Religi
LAMPUNG SELATAN – (RAJABASANEWS.COM)- Pesantren kilat ( Sanlat ) adalah kegiatan keagamaan yang dilakukan secara singkat, dan dilakukan rutin di bulan ramadhan oleh lembaga pendidikan untuk memotivasi para peserta didik di lingkungan sekolah, dengan mengajarkan beberapa pelajaran penting, Bagi peserta didik yang beragama Islam serta kegiatannya wajib untuk diikuti.
Setelah dua tahun tidak mengadakan kegiatan keagamaan berupa pesantren kilat di sekolah dikarenakan Pandemi Covid-19, kini SDN 01 kota guring yang berada di kecamatan rajabasa itu kembali melaksanakan kegiatan keagamaan yang menjadi rutinitas tahunan itu, terlihat juga antusiasme yang sangat tinggi dari peserta sanlat yang notabennya siswa-siswi sekolah dasar negeri tersebut.
Kegiatan keagamaan yang bertema ” Dengan Pesantren Kilat, Mari Kita Kuatkan Aqidah, Mantapkan Ibadah Untuk Meningkatkan Iman dan Taqwa di Masa Pandemi Covid-19″ itu dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, dimulai hari kamis (21/04/2022) sampai dengan hari sabtu (23/04/2022).
Kepala sekolah SDN 01 kota guring Sugiyanto menyatakan, sekolah dasar yang di pimpinnya itu merupakan sekolahan penggerak, yang akan dimulai kegiatannya pada tahun ini, serta bertujuan menciptakan pelajar pancasila dan menurutnya kegiatan pesantren kilat tersebut merupakan kegiatan yang positif untuk siswa-siswi maupun dewan guru disekolah dasar itu.
“Sekolah dasar negeri 1 kota guring merupakan sekolahan penggerak, yang akan dimulai kegiatannya pada tahun ini, serta bertujuan menciptakan pelajar pancasila dan kegiatan sanlat ini merupakan kegiatan yang positif, baik bagi siswa-siswi maupun dewan guru disekolah ini”. Terang Sugiyanto..
Sugiyanto juga berharap, pandemi Covid-19 akan cepat berlalu dari negeri tercinta ini serta kegiatan keagamaan seperti pesantren kilat itu dapat terus berlanjut di tahun-tahun berikutnya, agar menjadi tren positif bagi generasi muda mendatang.
“Harapan saya pandemi Covid-19 hilang dan saya juga berharap kegiatan ini bisa berlanjut untuk tahun-tahun yang akan datang, agar kebiasaan-kebiasaan ini menjadi budaya yang positif bagi anak-anak”. Tutupnya. (PRA/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *