BAKAUHENI (RAJABASANEWS.COM) – Sesuai dengan UU No. 34 Tahun 2004 Tentang TNI, untuk melaksanakan tugas pokoknya disamping dilakukan melalui operasi militer perang (OMP) juga dilakukan melalui operasi militer selain perang (OMSP) dan pada Pasal 7 Ayat (2) UU tersebut, dalam OMSP terdapat 14 macam operasi diantaranya memberdayakan wilayah pertahanan dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta serta membantu tugas pemerintahan di daerah yang diantaranya diimplementasikan melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
Demikian penjelasan Komandan Kodim 0421/LS Letkol Kav Robinson Octovianus Bessie terkait pelaksanan program TMMD ke-108 di Desa Hata dan Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni Kabupaten Lampung Selatan.
Melalui TMMD, TNI berupaya untuk membinaan dan memberdayakan semua potensi yang ada, mulai dari geografi, demografi maupun kondisi sosial menjadi potensi pertahanan baik pada aspek ekonomi, sosial budaya, pertahanan dan keamanan maupun aspek-aspek berpengaruh lainnya, sehingga dapat meningkatkan ketahanan wilayah dalam menghadapi setiap kemungkinan ancaman.
Penentuan sasaran dilakukan secara bottom-up mulai dari musyawarah desa bersama Babinsa, program TMMD diusulkan berdasar sekala prioritas dan Dandim 0421/LS menentukan sasaran pelaksanaan TMMD ke-108 di wilayah Kabupaten Lampung Selatan di Desa Hata dan Desa Kelawi Kecamatan Bakauheni dimana sasaran kegiatannya meliputi Pembukaan badan jalan sepanjang 1.100 meter dimana pada jalur jalan tersebut akan dibangun 2 jembatan dan 4 gorong-gorong.
“Selain menghubungkan dua desa, jalan tersebut yang sebelumnya hanya jalan setapak yang berbukit yang merupakan jalur warga ke kebun, sehingga dengan dibukanya jalan yang memadai tentu laju perekonomian juga akan semakin lancar, karena aktifitas masyarakat ke kebun dan pengangkutan hasil kebun akan berjalan lancar” ungkap Dandim 0421 Lamsel, Rabu, (01/07/20).
Kepala Desa Hatta, Kecamatan Bakauheni Lamsel, Temunggung Lekok dan Kades Kelawi, Kecamatan Bakauheni, Bahtriar Ibrahim, sangat yakin dengan adanya pembangunan jalan di desanya.
“Ini semua dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, misalnya pengangkutan pupuk dan hasil panen jagung akan menjadi lancar” ujarnya.
Diketahui bahwa Pra TMMD dilaksanakan selama selama 3 minggu, mengingat kondisi medan yang berbukit-bukit dan pelaksanaan TMMD ditargetkan selama 1 bulan. Kegiatan pada pengerjaan Pra TMMD menggunakan 2 alat berat untuk pendahuluan membuka jalur jalan dan jalur gorong-gorong. Sedangkan secara manual pada Pra TMMD dilakukan pengerjaan pondasi jembatan.
Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, Kendala pada pelaksanaannya antara lain masih tingginya curah hujan sehingga tidak bisa bekerja karena tanahnya labil dan perbukitan. Selain bila hujan distribusi materiial ke titik yang dikerjakan juga mengalami kesulitan. (Arya/Hrn)